Selasa, 23 Juni 2009

Komponen Dasar Komputer

A. PENDAHULUAN

Komputer terdiri atas komponen-komponen yang saling bekerja sama untuk menjalankan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan operasi-operasi: pembacaan data, manipulasi data, dan menghasilkan keluaran. Keluaran dapat ditampilkan, dicetak, atau disimpan dalam media penyimpanan komputer.

Fungsi-fungsi dapat dilakukan dengan memberikan sekumpulan instruksi kepada komputer yang disebut program. Kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan program disebut pem-rograman. Untuk dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan oleh komputer, program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman dan perlu diterjemahkan dengan menggunakan penterjemah yang disebut kompiler atau interpreter.

B. SISTEM KOMPUTER

Sebuah sistem komputer tersusun atas 3 (tiga) elemen, yaitu:

1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

Perangkat keras komputer secara garis besar terdiri atas tiga komponen utama, yaitu

a. Processor, merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang melakukan pem-prosesan aritmatika dan logika serta pengendalian operasi komputer secara keseluru-han. Prosesor terdiri atas dua bagian utama, yaitu ALU (Arithmetic Logic Unit) dan Control Unit. Kecepatan kerja prosesor biasanya ditentukan oleh kecepatan clock dari Control Unit-nya. Contoh : jika prosesor memiliki frekuensi clock 350 MHz, berarti kecepatan pemprosesan satu instruksinya = T = 1/f = 1/(350 x 106 Hz), = 0,286 x 10-8 detik.

b. Memory, berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Primary Memory, dipergunakan untuk menyimpan data dan instruksi dari pro-gram yang sedang dijalankan. Biasa juga disebut sebagai RAM. Karakteristik dari memori primer adalah :

· Volatil (informasi ada selama komputer bekerja. Ketika komputer dipadam-kan, informasi yang disimpannya juga hilang)

· Kecepatan tinggi

· Akses random (acak)

2. Secondary Memory, dipergunakan untuk menyimpan data atau program biner se-cara permanen. Karakteristik dari memori sekunder adalah:

· Non volatil atau persisten

· Kecepatan relatif rendah (dibandingkan memori primer)

· Akses random atau sekuensial

Contoh memori sekunder : floppy, harddisk, CD ROM, magnetic tape, optical disk, dll. Dari seluruh contoh tersebut, yang memiliki mekanisme akses sekuensial adalah magnetic tape.

c. Input-Output Device, merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer dengan lingkungan di luarnya. Dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

1. Input Device Input Device (Piranti Masukan), berfungsi sebagai media komputer untuk menerima masukan dari luar. Beberapa contoh piranti masukan :

· Keyboard

· Mouse

· Touch screen

· Scanner

· Camera

· Modem

· Network card, dll.

2. Output Device (Piranti Keluaran), berfungsi sebagai media komputer untuk memberikan keluaran. Beberapa contoh piranti keluaran:

· Monitor

· Printer

· Speaker

· Plotter

· Modem

· Network card, dll.

2. Software (Perangkat Lunak), merupakan program yang dijalankan pada komputer
Perangkat lunak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Sistem Operasi, merupakan perangkat lunak yang mengoperasikan komputer serta menyediakan antarmuka dengan perangkat lunak lain atau dengan pengguna. Contoh sistem operasi: MS DOS, MS Windows (dengan berbagai generasi), Macintosh, OS/2, UNIX (dengan berbagai versi), LINUX (dengan berbagai distribusi), NetWare, dll.

b. Program Utilities, merupakan program khusus yang berfungsi sebagai perangkat pe-meliharaan komputer, seperti anti virus, partisi hardisk, manajemen hardisk, dll. Con-toh produk program utilitas: Norton Utilities, Partition Magic, McAfee, dll.

c. Program Aplikasi, merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutu-han yang spesifik. Contoh: aplikasi akuntansi, aplikasi perbankan, aplikasi manufak-tur, dll.

d. Program Paket, merupakan program yang dikembangkan untuk kebutuhan umum, seperti :

· Pengolah kata / editor naskah: Wordstar, MS Word, Word Perfect, AmiPro, dll

· Pengolah angka / lembar kerja: Lotus123, MS Excell, QuattroPro, dll

· Presentasi: MS PowerPoint, dll

· Desain grafis: CorelDraw, PhotoShop, dll

e. Penerjemah Bahasa Pemrograman, merupakan perangkat lunak untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak lain. Bahasa pemprograman dapat diklasifikasi-kan menjadi tingkat rendah, tingkat sedang, dan tingkat tinggi. Pergeseran dari ting-kat rendah ke tinggi menunjukkan kedekatan dengan ‘bahasa manusia’. Bahasa ting-kat rendah (atau biasa disebut bahasa assembly) merupakan bahasa dengan pemetaan satu persatu terhadap instruksi komputer. Contoh bahasa tingkat tinggi: Pascal, BA-SIC, Prolog, Java dll. Contoh bahasa tingkat menengah : bahasa C. Seperti perangkat lunak lain, bahasa pemprograman juga memiliki pertumbuhan generasi.

3. Brainware (SDM)

Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem komputer. Beberapa peran di antaranya adalah:

a. Analis Sistem, berperan melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program computer

b. Programmer, berperan menerjemahkan rancangan yang dibuat analis ke dalam bahasa pemprograman sehingga solusi dapat dijalankan oleh kompute Operator, bertugas menjalankan komputer berdasarkan instruksi yang diberikan

c. Teknisi, bertugas merakit atau memelihara perangkat keran komputer, dll.

C. KOMPONEN KOMPUTER

Komputer merupakan suatu alat untuk membaca, memanipulasi, dan menyajikan data. Pada masa lalu, penggunaan komputer masih sangat terbatas, yaitu pada masa instansi pemerintah maupun perusahaan yang relatif besar. Dengan dikenalkannya komputer personal memberi-kan dampak makin mudahnya orang dalam mendapatkan dan memanfaatkan komputer, bahkan untuk keperluan di rumah.

Terdapat berbagai macam komputer dilihat dari ukuran fisik maupun kemampuan. Kemam-puan komputer umumnya bergantung pada jumlah pekerjaan yang dapat ditangani dalam satu satuan waktu. Komputer yang berkemampuan besar – umumnya dengan harga yang re-latif mahal, mampu melakukan banyak operasi secara simultan.

Semua data dan program yang akan diproses oleh komputer, pertama kali dimasukkan ke dalam memory komputer melalui peralatan masukan (Input Devices). Unit kontrok (Control Unit) akan menterjemahkan program yang ada di memory dan digunakan untuk mengontrol atau mengkoordinasikan operasi dari semua komponen komputer. Data dalam memory di-manipulasi dengan menggunakan Arithmetic Logic Unit (ALU), dan hasilnya disimpan kembali ke dalam media penyimpanan dengan menggunakan peralatan keluaran (Output De-vices).

D. PROGRAM DAN BAHASA PEMROGRAMAN

Komputer merupakan alat yang mempunyai keunggulan dalam kecepatan proses dan mela-kukan perhitungan yang komplek. Komputer mampu menyimpan data dalam ukuran besar, melakukan manipulasi dan menghasilkan informasi sebagai hasil keluarannya. Masalahnya ialah bahwa komputer tidaklah dapat melaksanakan itu semua tanpa mendapatkan instruksi atau perintah mengenai apa yang harus dikerjakan, yaitu yang disebut dengan program.

Program ditulis secara terinci, sistematis, logis, dapat dimengerti / dipahami dan dapat dilak-sanakan oleh komputer. Baris program disebut dengan pernyataan (statement), dan masing-masing pernyataan mengerjakan tugas tertentu. Dengan program akan dapat dilakukan kontrol langkah-langkah yang harus dikerjakan komputer.

Proses pembuatan program komputer sampai diperolehnya hasil yang dikehendaki disebut dengan pemrograman komputer, dan dilaksanakan oleh pemrogram (programmer). Ba-hasa yang digunakan sebagai komunikasi diantara orang dengan komputer (untuk penulisan program) disebut bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman mencakup notasi, simbol, pernyataan, tata bahasa, dan lain-lain aspek bahasa.

Penulisan program harus memenuhi aturan sintak (syntatic rule) dari bahasa pemrograman. Perbedaan mendasar diantara bahasa pemrograman dengan bahasa sehari-hari yang diguna-kan manusia ialah bahwa bahasa pemrograman digunakan sangat tepat dan tidak ada pengecualian atau arti ganda (ambiguities). Masalahnya ialah karena komputer tidaklah dapat berfikir dan menimbang-nimbang sebagaimana dapat dilakukan oleh manusia. Komputer hanya akan mengikuti perintah persis sebagaimana yang diberikan.

Komputer tidak dapat menafsirkan perintah untuk memehami apa yang diinginkan oleh pembuat program. Sehingga kesalahan dalam penulisan akan mengubah maksud dari suatu program dan menyebabkan komputer mengerjakan aksi yang salah.

Dilihat kedekatannya kepada “bahasa manusia”, maka bahasa pemrograman dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Bahasa pemrograman tingkat rendah

Bahasa pemrograman tingkat rendah merupakan “bahasa ibu” dari komputer, yaitu ba-hasa yang tidak memerlukan penterjemah untuk dapat dipahami dan dimengerti oleh komputer. Atau dengan kata lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer orang perlu menggunakan bahasa tingkat rendah. Contoh dari bahasa pemrograman tingkat rendah ialah bahasa mesin (machine language).


Setiap perintah dalam bahasa mesin berupa kode numerik (menggunakan angka 0 dan 1). Demikian juga data disajikan dengan menggunakan kode numerik. Bentuk pengkodean numerik tersebut berbeda antara satu kmputer dengan komputer yang lain. Hal ini men-yebabkan penggunaan bahasa mesin kurang praktis dan susah untuk digunakan atau diin-gat karena tidak sesuai dengan bahasa sehari-hari.

2. Bahasa pemrograman tingkat tinggi

Dengan kekurangan dari bahasa tingkat rendah sebagaimana telah dijelaskan, kemudian dikembangkan bahasa pemrograman yang lain dan diantaranya ialah bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Bahasa pemrograman tingkat tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

· Penulisannya mirip dengan bahasa sehari-hari (bahasa Inggris)

· Tergantung pada mesin komputer yang digunakan

Bahasa pemrograman tingkat tinggi disebut juga dengan bahasa generasi ketiga.
Program yang ditulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi tidak dapat langsung dimengerti oleh komputer, dan harus diterjemahkan dahulu oleh sebuah “penterjemah” ke dalam bahasa mesin untuk dapat dilaksanakan atau dieksekusi oleh Unit Pemroses Pusat.


Terdapat banyak sekali bahasa pemrograman tingkat tinggi yang telah dikembangkan. Diantaranya bahasa pemrograman tersebut yang banyak digunakan antara lain:

a. BASIC (Beginer All-purpose Symbolic Instruction Code)

· Mudah dipelajari, khususnya untuk pemula

· Cukup popular pada awal pemakaian komputer personal

b. Cobol (Common Business Oriented Language)

· Untuk aplikasi bisnis / administrasi

· Banyak digunakan di bidang pebankan

· Dapat digunakan untuk aplikasi ilmiah tapi dengan kemampuan terbatas

c. FORTRAN (Formula Translator)

· Untuk komputasi ilmiah

· Populer dan banyak digunakan

d. Pascal

· Merupakan pemrograman terstruktur / sistematik

· Digunakan untuk aplikasi ilmiah maupun bisnis / administrasi

e. C

· Merupakan bahasa modular, sehingga efisien

· Kode dari bahasa ini padat, sehingga mengurangi waktu kompilasi

Dilihat dari terapannya, Cobol dan Fortran merupakan bahasa pemrograman bertujuan khusus. Cobol untuk terapan di bidang bisnis dan administrasi sedangkan Fortran untuk terapan ilmiah. Pascan dan C merupakan bahasa pemrograman bertujuan umum, karena dapat digunakan untuk berbagai apliaksi. Dalam kenyataannya pengelompokkan tersebut tidak terlalu ketat digunakan.


Bahasa pemrograman terus digunakan, mengikuti perkembangan perangkat keras dan ke-butuhan aplikasi. Sebagai contoh untuk bahasa generasi kelima digunakan untuk super komputer, dan digunakan antara lain untuk bidang kecerdasan buatan dan sistem pakar. Bahasa pemrograman yang termasuk generasi kelima menghasilkan program-program yang bersifat bahasa alamiah (natural language) dan menggunakan pengetahuan (knowledge) sebagai basis pengolahan.


Saat ini bahasa Basic dikembangkan menjadi Visual Basic. Dengan kata lain “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Den-gan cara ini penulisan instruksi pemrograman tidak lagi dalam kode-kode baris, akan tetapi cukup dengan melakukan drag dan drop objek-objek yang digunakan. Dengan Vis-ual Basic dapat dikembangkan program apliaksi berbasis Windows, bersifat mouse-driven (digerakkan dengan mouse), dan berdaya guna tinggi. Selain Visual Basic dikenal juga Visual Delphi, dan Visual FoxPro.

E. TAHAPAN PEMOGRAMAN

Untuk membuat program diperlukan tahapan-tahapan mulai dari persiapan sampai diperolehnya program yang siap pakai. Tahapan di dalam pemrograman adalah sebagai berikut:

1. Analisis masalah

Sebelum memulai penulisan program, terlebih dahulu pemrogram perlu memahami tentang yang akan dikerjakan oleh program dengan kata lain mengetahui dengan jelas permasalahan yang sedang dihadapi. Selain itu perlu diketahui tentang data masukan dan keluaran yang terkait yang telah dirancang oleh analis sistem.

2. Merencanakan logika program / pembuatan algoritma

Dengan memahami spesifikasi program, pemrogram akan dapat menyusun kerangka pe-mecahan dan menentukan metode pemecahan. Hasilnya menjadi bahan dalam merenca-nakan logika program, yang dinyatakan dengan menggunakan berbagai cara misalnya dengan menggunakan pseudocode atau dengan bagan alir. Pseudocode menggunakan simbol-simbol yang mirip dengan yang digunakan di dalam bahasa pemrograman, se-dangkan bagan alir menggunakan simbol-simbol gambar dan garis untuk menyatakan logika program.

3. Pembuatan pogram

Pembuatan program meliputi 2 (dua) hal, yaitu:

· Penulisan program, yaitu menyusun program dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman yang dipandang paling tepat dan cocok, dimana hasil dari penulisan program berupa program sumber.

· Pengetikan program, yaitu memindahkan program sumber yang ditulis pemrogram ke dalam media simpan yang memungkinkan program untuk dapat diproses langsung oleh komputer.
Komputer tidak dapat melaksanakan perintah yang ditulis dalam program sumber secara langsung. Program harus diterjemahkan terlebih dahulu agar dapat dilaksanakan oleh komputer.

4. Test atau uji logika

Untuk memastikan bahwa program bebas dari kesalahan, perlu dilakukan test program dengan menggunakan data uji. Data uji dapat berupa data yang dibuat untuk keperluan tersebut atau diambilkan dari data sesungguhnya dalam jumlah yang relatif kecil (berupa sample). Tahapan test meliputi kegiatan mempersiapkan data uji, mengeksekusi program dan melakukan test hasil keluaran dari program. Test terus dilakukan sampai diperoleh hasil test yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan.

5. Pembuatan dokumentasi

Tahapan terakhir dari rangkaian tahapan pemrograman ialah menyusun dokumentasi, yang meliputi: spesifikasi program (dari analis sistem), bagan alir program, hasil cetak program sumber, sampel data yang digunakan untuk test dan hasil test.

F. KUALITAS PROGRAM

Dari pemrograman diharapkan diperolehnya program yang berkualitas, dan diharapkan dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Untuk itu di dalam pemrograman perlu dilakukan upaya-upaya untuk:

1. Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Sebagai pemakai program adalah pengguna, untuk itu kebutuhan pengguna perlu dirumuskan dengan jelas agar program yang dihasilkan memberikan manfaat optimal.

2. Sesuai dengan waktu dan biaya yang disediakan

Pengguna biasanya mengharapkan hasil dari pemrograman segera terwujud. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan yang matang agar pemrograman tidak terhenti di tengah jalan karena melebihi jadwal kegiatan dan kehabisan dukungan sumber daya dan biaya.

3. Bebas dari kesalahan

Program hendaknya dirancang dan dikembangkan dengan mengupayakannya agar bebas dari kesalahan. Hal tersebut dilakukan dngan pendeteksian dan koreksi kesalahan selama test program.

4. Menghilangkan kesalahan program

Program hendaknya dirancang sehingga kesalahan akan terdeteksi oleh program itu sendiri selama eksekusi berlangsung.

· Validasi masukan

Merupakan proses test masukan untuk menentukan apakah masukan memenuhi kriteria yang ditentukan.

· Test kebenaran selama pemrosesan

Merupakan test apakah hasil yang diberikan komputer masuk akal serta cek hubun-gan logika diantara hasil yang berbeda.

5. Program yang dapat dirawat (maintenance)

Dalam perjalanannya, program memerlukan perawatan yang disebabkan karena perkem-bangan kebutuhan maupun dijumpainya kesalahan. Dengan dokumentasi memungkinkan pemrogram yang tidak terlibat dalam tahap awal pembuatan program dapat melakukan merawat program tanpa menyebabkan timbulnya kesalahan yang lain.

6. Program yang portable

Program yang ditulis hendaknya dapat diubah dari komputer satu ke komputer yang lain tanpa tanpa perubahan isi. Ini berarrti penggunaan semua instruksi atau perintah yang ti-dak baku (standard) di dalam penulisan program hendaknya ditiadakan atau dihindari.

0 komentar: